Belum lama ini, Direktur Utama Rumah Sakit (RS) Marzoeki Mahdi, Nova Riyanti Yusuf atau biasa dipanggil Noriyu, mempresentasikan tentang RS yang dia kelola yang juga merupakan Pusat Kesehatan Jiwa Nasional (PKJN).
Dalam presentasinya, Noriyu membuka data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 khususnya untuk masalah kesehatan jiwa. Hasil SKI terkait kesehatan mental berfokus pada kasus skizofrenia. Dari data yang disajikan, kasus skizofrenia ternyata lebih banyak terjadi di pedesaan daripada perkotaan. Faktor ekonomi juga menjadi pemicu terjadinya skizofrenia karena masyarakat dengan taraf ekonomi terbawah memiliki prevalensi mengidap skizofrenia tertinggi.
sumber: voi
SKI juga mencatat kalau keluarga dengan taraf ekonomi terbawah serta tinggal di desa akan cenderung memilih untuk memasung anggota keluarga yang mengidap skizofrenia daripada membawanya berobat. Mereka beralasan pengidap skizofrenia itu dipasung karena alasan keamanan, suka menyakiti diri sendiri, mengganggu warga, merusak barang-barang, dan tidak ada yang merawat. SKI juga memaparkan data penderita skizofrenia berdasarkan provinsi. D.I. Yogyakarta menjadi provinsi dengan prevalensi skizofrenia tertinggi nasional.
Rentang Usia Paling Berisiko Mengidap Skizofrenia atau Depresi
Dari data SKI terungkap kalau prevalensi penduduk dengan gejala depresi tertinggi berada di rentang usia muda, yakni mulai 15 hingga 24 tahun. Terkait jenis kelamin, perempuan lebih berisiko dibanding laki-laki. Hal-hal seperti pendidikan rendah, pengangguran, masih sekolah, dan kelompok pekerja yang tidak memerlukan keahlian khusus masuk dalam lingkaran orang-orang yang berisiko mengalami depresi. Dalam skala nasional, prevalensi depresi untuk seluruh usia di Indonesia sebesar 1,4%. Prevalensi penduduk dengan gangguan depresi tertinggi ada di Jawa Barat, dan terendah di Bali.
Tingkat depresi di kalangan anak muda bisa dibilang dalam taraf mengkhawatirkan. Survey SKI mengungkap ada 61% anak muda depresi merasa ingin mengakhiri hidupnya. Di sisi lain, ada 1,7% anak muda tidak depresi pernah memikirkan ingin mengakhiri hidup. Dari tingginya angka anak muda yang mengalami depresi, hanya ada 10.4% yang bersedia mencari pengobatan.
sumber: primayahospital
Data WHO terkait Kesehatan Mental
Pada 2019 Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO merilis data tentang kesehatan mental. Di tahun tersebut diperkirakan ada 301 juta manusia hidup dengan gangguan kecemasan. 58 juta di antaranya anak-anak dan remaja. Selain itu ada 280 juta orang mengidap depresi, 23 juta di antaranya anak-anak dan remaja. Masih di tahun 2019, ada 40 juta orang mengalami gangguan bipolar. Sekitar 24 juta orang mengidap skizofrenia atau 1 dari 300 orang di seluruh dunia. Gangguan makan juga dikategorikan sebagai gangguan mental, pada 2019 ada 14 juta orang mengalami gangguan makan, hampir 3 juta di antaranya anak-anak dan remaja.
Perkembangan Regulasi Kesehatan Jiwa di Indonesia
Semakin kesini, persoalan mengenai kesehatan jiwa di Indonesia semakin diperhatikan pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan regulasi yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Regulasi terbaru adalah UU No.17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Dalam UU tersebut pasal 74 hingga 85 dibahas tentang Kesehatan Jiwa.
UU tersebut menyinggung tentang upaya memperbaiki kesehatan jiwa, pencegahan bunuh diri, hak atas pelayanan dan informasi terkait kesehatan jiwa. Dibahas pula larangan pemasungan, dan persamaan hak orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Selain itu dibahas pula masalah hukum yang berhubungan dengan ODGJ. Tak lupa dibahas pekerjaan atau jabatan tertentu yang perlu pemeriksaan kesehatan jiwa.
RS Marzoeki Mahdi Sebagai Ujung Tombak Kesehatan Jiwa Nasional
Sebagai PJKN, RS Marzoeki Mahdi bisa dibilang ujung tombak untuk memperbaiki kesehatan jiwa nasional. RS Marzoeki Mahdi merupakan koordinator nasional jejaring 269 RSJ di Indonesia. RS Marzoeki Mahdi juga terus berupaya untuk mentransformasi layanan kesehatan jiwa, membuat standar untuk layanan kesehatan jiwa dan lebih menggalakan layanan hotline Healing119 untuk kasus kesehatan jiwa.
Sekarang juga sedang dirancang konsep wisata medis untuk RS Marzoeki Mahdi. Inovasi ini diadaptasi dari Psychiatric Health Resort yang sudah berjalan di Mesir. Tempat itu merupakan salah satu layanan kesehatan dengan metode penyembuhan paling progresif dan paling manusiawi.
RS Marzoeki Mahdi juga memiliki divisi khusus untuk menangani masalah mental generasi muda. Divisi itu dinamai Youth Mental Health Center. Harapannya, divisi ini bisa mengurangi angka gangguan mental di usia muda.
sumber: rsudmangusada
Penelitian Terkini tentang Kesehatan Jiwa
RS Marzoeki Mahdi juga melakukan berbagai penelitian untuk meningkatkan ilmu tentang kesehatan jiwa. Salah satunya adalah joint research dengan Universitas Hiroshima yang meneliti efek terapi relaksasi musik dengan alat musik angklung terhadap otak dan pikiran. Selain itu ada juga penelitian terkait kejadian bunuh diri yang cukup tinggi di Gorontalo. Sebagai langkah pencegahan, dibentuklah agen-agen mental health champions lingkungan sekolah SMA.
Kini RS Marzoeki Mahdi juga terus memperkuat sistem konsultasi gratis melalui berbagai layanan seperti D’Patens dan healing119.id sebagai layanan hotline pencegahan bunuh diri.
Jika kamu tertarik untuk membaca lebih dalam dan detail terkait RS Marzoeki Mahdi sebagai Pusat Kesehatan Jiwa Nasional. Silahkah unduh laporannya di tautan berikut ini.