Bantul – Suasana hangat dan penuh keakraban mewarnai acara Halal Bihalal Gabungan Pengusaha (GP) Jamu DIY yang digelar pada Senin, 28 April 2025 di Pendopo PT. Prakasita Sekar Mataram, Pajangan, Bantul. Kegiatan ini dihadiri oleh para pelaku usaha jamu dari berbagai wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai momentum untuk saling memaafkan sekaligus memperkuat solidaritas dalam menghadapi tantangan industri jamu tradisional.
Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan suasana ramah tamah yang hangat, dilanjutkan dengan tausiyah singkat yang menekankan pentingnya menjalin silaturahmi, membersihkan hati, dan memperkuat komitmen untuk terus melestarikan serta mengembangkan jamu sebagai warisan budaya bangsa.
Selain itu, sesi diskusi terbuka menjadi ruang berbagi strategi dan pengalaman antar pengusaha. Beberapa isu utama yang dibahas adalah soal inovasi produk jamu, perizinan, pemasaran digital, hingga strategi bertahan di tengah gempuran produk-produk kesehatan modern. Para peserta sepakat bahwa kolaborasi, konsistensi mutu, dan edukasi masyarakat menjadi kunci keberlangsungan industri jamu di DIY.
“Halal bihalal ini bukan hanya ajang maaf-memaafkan, tapi juga pengingat bahwa kita punya tanggung jawab bersama untuk menjaga eksistensi jamu di tengah arus perubahan zaman,” ujar salah satu pengusaha senior yang hadir.
GP Jamu DIY berharap kegiatan ini menjadi pemantik semangat baru bagi seluruh anggota untuk terus berinovasi, menjaga kekompakan, serta menjadikan jamu tidak sekadar produk kesehatan, melainkan bagian dari gaya hidup generasi masa kini.