Jejak Bersejarah Bukti Jamu Asli Milik Indonesia

“Ketahuilah sederet bukti bersejarah yang menjadikan jamu adalah kekayaan asli Indonesia. Mulai dari relief, prasasti, hingga karya sastra.”

Jamu sudah menjadi bagian dari bangsa Indonesia sejak dahulu kala, bukan hanya puluhan atau ratusan tahun, jamu sudah ada bahkan sejak ribuan tahun lalu. Hal itu bukanlah dongeng atau cerita tanpa bukti, banyak sekali data artefaktual yang bisa dijadikan bukti  jika tradisi meracik minuman kesehatan sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Mulai dari prasasti, hingga naskah kuno yang menjelaskan detail tentang cara membuat minuman kesehatan dari tumbuh-tumbuhan.

sumber: sidomuncul

Bukti Pengobatan Tradisional di Candi Borobudur

Salah satu bukti paling populer terdapat di Candi Borobudur yang diperkirakan sudah ada di tahun 750 M. Bukti ini berupa relief di beberapa sudut candi. Setidaknya ada tiga relief, yakni Relief Karmawibangga Panil 18 yang menggambarkan pasien laki-laki yang dirawat beberapa wanita. Ada yang memijat kepalanya, memegang tangan dan kaki. Orang-orang itu tampak bersedih.

Kedua adalah Relief Karmawibangga Panil 19 yang menggambarkan beberapa orang yang sibuk memberikan pertolongan kepada pasien laki-laki. Ada yang memijat kepala, menggosok perut dan dada. Di dekatnya ada seseorang yang tampak membawa obat. Di sekitar proses pengobatan itu ada orang-orang yang tampak bersyukur atas kesembuhan seseorang.

Ketiga adalah Relief Karmawibangga Panil 78 yang menggambarkan seorang wanita sedang memegang lengan pasien laki-laki yang sedang sakit. Di adegan lain ada beberapa orang yang mengobat seorang laki-laki dengan memegang kepalanya.

sumber: Liputan6.com

Bukti Pengobatan Tradisional di Candi Rimbi 

Candi Rimbi merupakan sebuah candi Hindu peninggalan era Majapahit di sekitar 1329 M. Candi ini dulunya merupakan tempat pemujaan Dewi Parwati. Di sekeliling dindingnya terdapat banyak sekali relief yang menggambarkan berbagai aspek kehidupan masyarakat dan juga cerita fabel. Di salah satu relief menggambarkan sebuah aktivitas pengobatan menggunakan tanaman. Relief tersebut bisa dijadikan bukti artefaktual yang menunjukkan kalau konsep jamu sudah ada di zaman tersebut.

Bukti Tentang Jamu di Prasasti

Selain relief candi, prasasti juga bisa dijadikan bukti kalau Jamu sudah ada di bumi nusantara sejak ribuan tahun lalu. Salah satu buktinya ada di Prasasti Madhawapura. Meski tahun pembuatannya belum bisa dipastikan secara pasti, namun dari gaya bahasa yang digunakan, prasasti  ini diprediksi dibuat di era Majapahit. Di dalam prasasti ini disebut berbagai profesi yang ada kala itu, salah satunya adalah Acaraki, seorang penjual jamu atau peracik obat tradisional. 

sumber : kompas

Belajar Tentang Jamu Melalui Serat Centhini

Selain bukti berupa relief dan prasasti, ada juga bukti berupa karya sastra, yakni Serat Centhini. Secara umum, Serat Centhini membahas banyak hal tentang kehidupan masyarakat Jawa di tahun 1814 hingga 1823, di dalamnya dibagi dalam empat jilid berbeda. Di dalam jilid tiga, terdapat bagian yang membahas pengobatan tradisional. 

Di Serat Centhini kurang lebih disebutkan 104 jenis tanaman obat yang bisa diracik untuk membuat 85 resep obat tradisional.  Penyakit yang disembuhkan pun bermacam-macam, mulai dari demam, cacingan, bisul, hingga sakit perut. Di Serat Centhini dibahas secara mendetail cara memproses tanaman menjadi obat, hingga cara untuk memakai obat itu.  Dari berbagai macam cara mengonsumsi obat tradisional itu, ada satu karakter yang selalu ditegaskan, yakni pasien harus yakin akan kesembuhan itu hanya diberikan Tuhan YME, oleh karena itu, mereka harus terus berdoa saat mengonsumsi obat tradisional. Hal ini sesuai dengan konsep jamu yang mengedepankan doa dan menyerahkan diri kepada Tuhan YME.

sumber : kemdikbud.go.id

Jika ditelusuri lebih jauh, jenis tanaman obat yang dimuat di Serat Centhini hanya sebagian kecil dari tanaman obat yang ada di Indonesia. Sebagai negara yang memiliki Megabiodiversitas, Indonesia memiliki 30 ribu spesies tanaman dari 40 ribu spesies tanaman yang ada di dunia ini.

Kekayaan hayati itulah yang harus dijadikan faktor pendukung untuk memperluas tradisi minum jamu. Semenjak penetapan UNESCO pada 2023 kalau Jamu Wellness Culture adalah Warisan Budaya Dunia tak Benda asal Indonesia, maka semua pihak harus bergerak bersama untuk membuat budaya minum jamu semakin merakyat dan mendunia.

Post Terkait