Tahukah kamu kalau industri jamu di Indonesia sepenuhnya merupakan karya anak bangsa dan mayoritas bahan bakunya pun diambil dari produk lokal. Tidak adanya investor asing di dalam Industri Jamu karena Industri Jamu masuk dalam Daftar Negatif Investasi (DNI). Berdasarkan aturan pemerintah, industri apapun yang masuk dalam DNI berarti tidak memberi peluang bagi investor asing untuk masuk.
sumber: VOA Indonesia
Meski demikian, pada 2015, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sempat membahas usulan untuk menghapus Industri jamu dari DNI. Menurut BKPM, investasi asing bisa berdampak positif bagi industri jamu seperti penggunaan alat-alat yang lebih modern. Namun kala itu usulan tersebut masih dikaji dan belum terlaksana hingga sekarang.
Kebijakan pemerintah dengan memasukkan Industri Jamu ke DNI adalah untuk melindungi kepentingan bisnis dan investasi masyarakat Indonesia. Perpres no.10 tahun 2021 memperkuat kebijakan jika Industri Jamu akan seterusnya berbasis investasi dalam negeri atau 100% lokal.
Potensi Besar Jamu Sebagai Produk Lokal
Terkait label produk lokal, berdasarkan Laporan Google Trends pada 2020, kesadaran dan penghargaan masyarakat Indonesia terhadap produk lokal menjadi semakin tinggi. Hal itu ditandai dengan kenaikan setinggi 95% terhadap kata kunci ‘buatan Indonesia’ . Tak hanya itu, pencarian menggunakan frasa ‘produk lokal’ pun naik sebesar 70%.
sumber: UKMIndonesia.id
Hal ini menjadi petunjuk bagi para produsen jamu agar semakin membranding produk-produk mereka dengan label produk lokal. Selain itu ada cara lain yang mulai digalakkan BPOM yakni dengan label Sertifikasi Indikasi Geografis. Label ini bisa menjadi penanda kalau sebuah produk jamu adalah khas daerah tertentu. Label ini bisa menaikkan posisi tawar sebuah produk tak hanya di pasar lokal, namun juga pasar internasional.
Meski Lokal, Industri Jamu Indonesia Berkelas Internasional
Meski seluruh aset dan investasinya berasal dari dalam negeri, Industri Jamu merupakan salah satu Industri Unggulan Internasional. Hal itu ditetapkan oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) pada 2018 lalu. Industri Jamu dianggap sebagai unggulan karena mampu menciptakan banyak lapangan kerja dan secara nyata menurunkan angka kemiskinan.
Industri Jamu bisa dibilang sebagai sebuah lingkaran berkah yang mensejahterakan banyak orang. Para investor pemilik industri bisa mempekerjakan puluhan hingga ribuan pekerja. Untuk memproduksi jamu, para pekerja ini mengambil bahan baku dari petani lokal. Kemudian produk-produk jamu dikonsumsi masyarakat yang yakin menjadi lebih sehat dengan jamu. Alhasil terciptalah lingkaran berkah yang menghidupi dan menyehatkan banyak orang.
Sentra Jamu Lokal yang Mendunia
Selain industri besar, Indonesia juga memiliki banyak industri jamu kelas menengah. Umumnya industri ini berwujud seperti sentra jamu. Di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah ada beberapa sentra jamu yang cukup maju. Salah satunya ada di Desa Nguter. Sebagai Sentra Jamu, Nguter menjadi rumah bagi puluhan hingga ratusan pengusaha jamu. Mereka ada yang menjual rempah bahan baku jamu, atau menjual jamu siap minum.
Untuk memaksimalkan industri ini, dibangunlah Pasar Jamu Nguter yang menyediakan berbagai kebutuhan untuk membuat jamu. Pada pedagang di sini sudah lama menjadi pemasok produsen jamu dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan beberapa juga ada yang memiliki pelanggan dari luar Indonesia.
sumber: sukoharjonews.com
Selain menarget produsen jamu, di Pasar Jamu Nguter terdapat Kafe Jamu yang menyediakan jamu kekinian. Kafe ini berusaha menggaet konsumen dari generasi muda agar semakin dekat dengan produk-produk jamu dan untuk menghapuskan stigma kalau jamu itu pahit.
Dari semua keunggulan dan potensi, Industri Jamu Indonesia bisa terus maju apabila pemerintah dan pelaku bisnis terus berusaha membuat jamu dengan baik dan tidak menodai konsep jamu yang alami.