Jony Yuwono Nakhoda Baru GP Jamu

“GP Jamu menggelar Munas ke-IX dan memilih ketum baru untuk periode 2024-2028. Sebagai ketum terpilih, Jony Yuwono bertekad untuk lebih memasyarakatkan jamu .”

Jony Yuwono yang selama ini kita kenal sebagai pemilik PT Sinde Budi Sentosa terpilih menjadi Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu (GP Jamu) Periode 2024-2028. Keputusan ini diambil dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke IX GP Jamu 2024 yang diselenggarakan Selasa, 05 Maret 2024, bertempat di Lumire Hotel and Convention, Jakarta. Jony menggantikan Dwi Ranny Pertiwi Zamran yang menjabat Ketum GP Jamu periode 2019-2024.

 

Munas GP Jamu 2024 ini mengangkat tema besar ‘Kesiapan Usaha dan Industri Jamu dalam Memasyarakatkan Jamu sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO’. Tema ini diangkat agar para pengusaha jamu di Indonesia semakin sadar dan peka terhadap perkembangan teknologi dan perubahan zaman. Sehingga industri jamu yang mereka kelola bisa terus beradaptasi dan bertahan. Munas ini dihadiri kurang lebih 50 perwakilan DPP dan DPD GP Jamu yang tersebar di seluruh Indonesia.

 

 

Harapan Dari Kementerian Kesehatan

Prof. Dante Saksono Harbuwono sebagai Wakil Menteri Kesehatan hadir untuk mewakili sang menteri. Saat membuka munas tersebut, Dante mengungkapkan harapan besar kepada GP Jamu agar mengambil peran penting untuk membangun kesehatan masyarakat.

 

“GP Jamu memiliki peran sentral dalam upaya sinergi membangun kesehatan masyarakat. Jamu adalah warisan luhur yang telah terpatri sejak berabad-abad lalu. Jamu bukan sekedar ramuan, tapi sebuah kearifan lokal yang tidak terpisahkan dari waktu ke waktu,” ungkap Dante saat membuka Munas GP IX.

 

Dante juga membahas jika Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah melakukan penelitian dan mencatat alam Indonesia memiliki 2848 tanaman obat yang salah satunya adalah Temulawak. Tak sampai disitu saja, Temulawak juga dinobatkan oleh Kemenkes sebagai Tanaman Obat Unggulan Indonesia.

Tak lupa Dante menggaungkan sikap yang sering ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo tentang Indonesia harus lepas dari ketergantungan ekspor komoditas mentah dan mengubahnya menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Imbauan ini sangat cocok untuk GP Jamu karena jamu adalah nilai tambah dari hasil rempah Indonesia. Rempah-rempah yang merupakan bahan mentah diubah menjadi barang jadi sebagai jamu.

 

“Jadi bisa dibilang jamu ini sangat strategis perannya. Beberapa aksi nyata yang akan dilakukan GP jamu untuk membuat jamu diterima semua kalangan sudah terencana dengan bagus. Salah satunya adalah berbagai workshop, seminar, dan venet yang bekerja sama dengan komunitas-komunitas jamu di daerah,” tambah Dante.

 

Selain Dante, hadir juga Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Lucia Rizka Andalusia. Beliau mengapresiasi GP Jamu atas keberhasilannya mensukseskan penetapan Jamu sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh UNESCO. Selain itu Lucia juga mengapresiasi berbagai upaya GP Jamu selama ini yang terus berusaha memasyarakatkan jamu. BPOM juga mengungkapkan dukungan dengan akan terus menggali jejak empiris kekayaan jamu nusantara sehingga penetapan UNESCO akan semakin kuat.

 

Tantangan Pengurus GP Jamu Kedepannya

Ketum GP Jamu Periode 2019-2024, Dwi Ranny Pertiwi Zamran juga memberikan sambutan di munas ini. Dwi mengungkap kalau pasca-pandemi permintaan terhadap jamu tetap stabil. Dia menyimpulkan hal itu karena di tengah masyarakat kesadaran akan pentingnya kesehatan sudah mulai terbangun secara luas. Hal itu juga dipicu meluasnya kampanye global back to nature. Hal itu memicu peningkatan konsumen jamu baik untuk dalam negeri maupun luar negeri.

Dwi juga membahas kondisi nyata di lapangan yang akan menjadi tantangan para pengurus GP Jamu selanjutnya. Dwi membuka data Badan Pusat Statistik (BPS) dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang mencatat pada 2021, nilai ekspor jamu Indonesia mencapai 41,5 juta dolar AS. Mayoritas jamu-jamu itu diekspor ke Asia Timur, Asia Barat, Timur Tengah dan Afrika.

 

Namun, hasil itu masih jauh dari harapan kita semua tentang lepas dari ketergantungan ekspor bahan mentah. Karena di tahun 2020, nilai ekspor rempah Indonesia tembus 218,69 juta dolar AS. Hal itu membuktikan kalau masih jauh lebih banyak barang mentah yang diekspor daripada barang jadi.

 

Sambutan Ketum Terpilih

Puncak acara Munas GP Jamu IX ini diisi dengan sambutan dari Ketum terpilih Jony Yuwono. Vice President PT Sinde Budi Sentosa itu menegaskan kembali tentang tema besar munas hari itu. Jony juga berniat untuk menjadikan jamu digemari generasi muda.

 

“Kita harus menjadikan jamu digemari generasi muda yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian Indonesia,” jelas Jony.

 

Terkait penetapan UNESCO pada Desember 2023 yang menjadikan Jamu sebagai warisan budaya tak benda dunia, Jony memiliki harapan besar kalau capaian itu akan meningkatkan prospek industri jamu di dalam negeri.

Keyword: Munas GP Jamu, Ketum GP Jamu

Post Terkait