GP Jamu dan Jamupedia Menginisiasi Ensiklopedia Jamu Kolaboratif

“Jamupedia menyelenggarakan workshop penulisan ensiklopedia di Jurusan Jamu Poltekkes Kemenkes Surakarta. Selain dilatih menulis ensiklopedia, peserta diajak menulis secara kolaboraf untuk menghasilkan Ensiklopedia Jamu Kolaboratif.”

Belum lama ini Jamupedia menyelenggarakan Workshop Penulisan Ensiklopedia dengan peserta mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Jamu Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Surakarta. Acara itu diselenggarakan pada 29-30 Mei 2024, bertempat di Poltekkes Kemenkes Surakarta. Setidaknya ada 80 mahasiswa jurusan jamu dan dosen pembimbing terlibat dalam workshop tersebut.

Dalam workshop ini didatangkan tiga pembicara yang masing-masing sudah berpengalaman dalam tema yang mereka bahas.  Mereka adalah Ferial Pondrafi dari Penerbit Tiga Serangkai, Wahyu Untara, seorang penulis ensiklopedia, dan Erwin J Skripsiadi, founder Jamupedia, sekaligus koordinator tim riset  Intangible Cultural Heritage (ICH)02 UNESCO Jamu Wellness Culture.

Dalam workshop ini, Ferial Pondrafi memberi berbagai tips tentang menulis. Menurutnya, bekal mendasar bagi seseorang agar bisa lancar menulis adalah mengasah kemampuan berpikir, kemampuan merasakan, dan bersabar.  Pondrafi juga menjabarkan langkah sederhana untuk mulai menyusun ensiklopedia. Pertama seorang penulis harus bisa menentukan tema. Setelah itu mengumpulkan sebanyak mungkin referensi.

Dari semua referensi yang ditemukan, pasti ada yang sesuai dan kurang sesuai, penulis ensiklopedia harus bisa memilih mana yang tetap digunakan, dan mana yang gugur. Hal ini harus dilakukan agar proses menulis menjadi lebih efektif. 

Setelah tema dan bahan siap, penulis harus memperhatikan beberapa hal yang harus ada di sebuah ensiklopedia. Tulisan ensiklopedia harus objektif, akurat, sistematis, konsisten, dan komprehensif. Itu semua diperlukan karena ensiklopedia bertujuan untuk mengedukasi pembacanya. Uraian dalam ensiklopedia harus efektif, namun tetap memberikan informasi yang maksimal. 

Penyusunan Lema & Data Ensiklopedia

Pembicara kedua adalah Wahyu Untara, seorang penulis ensiklopedia dan penerjemah. Materinya membahas tentang Lema dan cara menyusun data dalam ensiklopedia. Sebagai informasi, Lema adalah kata atau frasa yang menjadi judul atau topik utama dari sebuah entri dalam ensiklopedia. Lema merupakan titik awal bagi pembaca untuk menemukan informasi tentang subyek tertentu. Wahyu menjelaskan kalau lema memiliki beberapa karakteristik seperti berwujud kata atau frasa, harus unik, dan punya relevansi. 

Setelah membahas tentang lema, Wahyu memberikan materi tentang verifikasi data dalam penyusunan ensiklopedia. Seorang penulis harus bisa memverifikasi sumber dan memastikan akurasinya.  Dalam hal ini harus dipastikan ada konsistensi data dari 2 atau lebih sumber. Penulis ensiklopedia juga dianjurkan melakukan peer review agar data yang ditulis bisa diawasi dan dievaluasi orang lain.

Ensiklopedia Kolaboratif Jamupedia

Pembicara ketiga adalah Erwin J Skripsiadi, selaku founder Jamupedia. Pengalamannya dalam menyusun ensiklopedia sudah tak perlu diragukan lagi. Dia juga terlibat langsung dalam riset Jamu Wellness Culture yang membuat UNESCO memutuskan budaya minum jamu sebagai Warisan Budaya Dunia tak Benda asli Indonesia.

Dalam kesempatan workshop itu, Erwin membahas tentang rencana Jamupedia membuat sebuah ensiklopedia dengan konsep kolaboratif. Erwin menjelaskan ensiklopedia kolaboratif ini akan menjadi sebuah ensiklopedia khusus dengan membatasi ruang lingkupnya pada subyek Jamu Wellness Culture atau budaya sehat jamu.

Erwin mengundang semua mahasiswa jurusan jamu, dosen atau semua yang peduli tentang jamu untuk ikut serta dalam ensiklopedia kolaboratif ini. Erwin juga menjelaskan kalau semua penulis yang karyanya dipakai untuk ensiklopedia ini akan diberi honorarium sesuai dengan porsinya. Erwin berharap banyak mahasiswa jamu akan bergabung dengan gerakan ini sehingga ensiklopedia Jamu bisa lebih cepat terwujud.

Workshop penulisan ensiklopedia ini bisa terselenggara berkat dukungan Dana Indonesiana dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), serta didukung oleh Yayasan Literasi Husada Nusantara dan Gabungan Pengusaha (GP ) Jamu.

Post Terkait